Selasa, 01 Maret 2016

Manhaj Guru Ngaji YGNI dalam Dakwah dan Pendidikan

Guru Ngaji YGNI. Manhaj Guru Ngaji YGNI dalam Dakwah dan Pendidikan


Raras Wuri Purwojati Gurungaji YGNI-Pakarti

Cara pandang dan jalan dakwah yang ditempuh jelas untuk menguatkan dan meluruskan Aqidah Islamiyah, rajin mengamalkan amalan-amalan wajib dan sunnah, semangat tinggi dalam mendalami ilmu agama dan umum, menegakkan keadilan dan kebenaran dalam prinsip kehati-hatian serta untuk menegakkan sendi-sendi berkebangsaan yang bebas

Cara pandang ini biasa kita sebut sebagai Manhaj Guru Ngaji YGNI. Cara pandang ini merupakan yang harus diyakini dan dilaksanakan oleh Gurungaji YGNI. Dari mahaj guru ngaji YGNI diharapkan dapat mendidik anak-anak generasi muda menjadi lebih baik.

Manhaj Guru ngaji YGNI tentunya sudah dikaji benar-benar secara ilmiah dan berdasarkan dalil-dalil yang pasti dan kuat. Sehingga tidak akan menyimpang dari yang sudah ditentuka oleh al-quran dan sunnah.  Bagi orang-orang yang belum mengenalnya maka akan dirasakan sangat susah untuk mengikutinya namun dibalik itu janji allah akan terbukti baik di dunia maupun di akhirat. Karena Allah tidak akan mengingkari semua janji-janjinya.

Para Guru Raras Wuri Purwojati Dosen IAINU Kebumen


Manhaj Gurungaji YGNI yang dikembangkan dan diajarkan dalam Pondok Pesantren (PP) Shidiqiin Wara` Purwojati akan selalu teras asing bagi orang-orang lain. Karena ciri manhaj gurungaji YGNI adalah menjadi orang ang asing (alghurobaa`). Alghurobaa` YGNI harus didasari dengan aqidah Islamiyah yang lrus dan kuat, kesalihan dan kesahihan dalam beramal, pembela keadilan dan kebenaran dalam proinsip kehati-hatian, serta mewujudkan manusia yang bebas dalam memilih dirinya menjadi hamba Allah yang sadar akan perintah dan larangannya. Hal ini juga yang sedang diberikan untuk kurikulum dan materi dakwah kepada Pemuda Pakarti Purwojati dan Majelis Pager Bangsa dan Binaan Lembaga Pinbuka YGNI
Dr. Hartono, MSi Dir Pasca IAINU Kebumen & Raras PPSW Purwojati

Berbagai ilmu yang dikembangkan diperoleh dari berbagai macam guru baik secara akademis maupun non akademis. Sehingga kalau ada anggapan mengira guru ngaji YGNI dan PP Shidiqiin Wara` Purwojati Sebagai orang-orang yang menyimpang sungguh mereka tidak mengerti akan kegiatan dakwah kami

Dakwah dan pendidikan yang didasarkan alquran dan sunnah seta ilmu-ilmu didapatkan secara akademis tentunya akan bisa dipertanggung-jawabkan secara akademis dan untuk keselamatan kehidupan diakhirat.

Untuk lebih jelasnya kami berikan pengertian datau definisi Manhaj




!$uZø9tRr&ur y7øs9Î) |=»tGÅ3ø9$# Èd,ysø9$$Î/ $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 šú÷üt/ Ïm÷ƒytƒ z`ÏB É=»tGÅ6ø9$# $·YÏJøygãBur Ïmøn=tã ( Nà6÷n$$sù OßgoY÷t/ !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# ( Ÿwur ôìÎ6®Ks? öNèduä!#uq÷dr& $£Jtã x8uä!%y` z`ÏB Èd,ysø9$# 4 9e@ä3Ï9 $oYù=yèy_ öNä3ZÏB Zptã÷ŽÅ° %[`$yg÷YÏBur 4 öqs9ur uä!$x© ª!$# öNà6n=yèyfs9 Zp¨Bé& ZoyÏnºur `Å3»s9ur öNä.uqè=ö7uŠÏj9 Îû !$tB öNä38s?#uä ( (#qà)Î7tFó$$sù ÏNºuŽöyø9$# 4 n<Î) «!$# öNà6ãèÅ_ötB $YèÏJy_ Nä3ã¥Îm6t^ãŠsù $yJÎ/ óOçGYä. ÏmŠÏù tbqàÿÎ=tFøƒrB ÇÍÑÈ  
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-maidah/5; 48)

Menurut Ibn Kathir rahimahullah manhaj ialah:
فَهُوَ الطَّرِيْقُ الْوَاضِحُ السَّهْلُ
“Maka manhaj ialah jalan yang terang dan mudah

Manhaj menurut Ibn Abbas radiallahu ‘anhu yang diriwayatkan dari Mujahid, Ekrimah, Hasan al-Basri dan selain mereka:
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : سَبِيْلاً اَوْ سُنَّةً
“Berkata Ibnu Abbas Radiallahu ‘anhu bahawa manhaj ialah: Jalan atau sunnah”[i].
سُنَّةُ النَّبِي ، اَوْ الْبَيِّنُ الْوَاضِحُ
“Manhaj ialah: Sunnah Nabi. Atau yang terang dan yang jelas[ii]

Definisi Manhaj meurut Bahasa: “An-Nahju: artinya jalan yang terang, begitu pula al-Manhaj dan al-Minhaj, Anhaja ath-Thariqu yakni jelas dan menjadi jalan yang jelas.ash-Shahah 1/346. Sedangkan menurut Istilah:” Manhaj adalah kumpulan pilar dan dasar-dasar penting yang memperjelas jalan perorangan, masyarakat, atau umat untuk mewujudkan kesan yang condong kepadanya setiap dari mereka”.
Pengertian Madzhab,  menurut Bahasa: “Madzhab adalah jalan dan keyakinan yang dituju”. Sedangkan menurut Istilah:” Dan menurut Ulama' (istilah.pent) madzhab adalah Kumpulan pendapat dan teori ilmiah dan falsafiah yang sebagiannya terikat dengan yang lain, keterikatan ini menjadikannya satu bagian yang tersusun rapi. Al-Mu'jam al-Wasith 317 
Pengertian  lain yang mengatakan sebagai jalan ada banyak diantaranya adalah:
Syariah, Thariqah, Sunnah, Sunan, Madzhab, shirat dan lainnya. Dari kata-kata tersebut memiliki kemiripan arti yaitu Jalan. Tetapi tentunya akan lebih tepat digunakan sesuai dengan konteksnya.

Adapun Pengertian Manhaj adalah Jalan yang terbuka,  yaitu suatu jalan apabila dalam alquran dan sunnah tidak ditemukan makan kita ber-ijtihad. Cara ijtihad inilah disebut manhaj.
Lafazh hadits أَجْتَهِدُ رَأْيِي menurut riwayat imam at-Tirmidzi hadits no. 1249 adalah sebagai berikut:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ كَيْفَ تَقْضِي فَقَالَ أَقْضِي بِمَا فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَبِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَجْتَهِدُ رَأْيِي قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَفَّقَ رَسُولَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ كَيْفَ تَقْضِي فَقَالَ أَقْضِي بِمَا فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَبِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَجْتَهِدُ رَأْيِي قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَفَّقَ رَسُولَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(Bahwasannya Nabi Saw. ketika mengutus Mu’adz ke Yaman, bersabda: bagaimana engkau menghukumi? Mu’adz menjawab: dengan kitab Allah? Nabi saw bertanya: jika tidak ada dalam kitab Allah? Mu’adz menjawab: dengan sunnah Rasulullah Saw. Nabi Saw bertanya lagi: jika tidak ada dalam sunnah Nabi Saw.? Mu’adz menjawab: aku berijtihad dengan pendapatku. Mu’adz berkata: maka Rasulullah Saw. Bersabda: segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik kepada utusannya Rasulullah  Saw.)
Hadits tersebut di atas tersebar dalam berbagai kitab yang masyhur di kalangan kaum Muslim. Imam al Hafidz Ibnu Katsir menyatakan dalam Muqaddimah tafsirnya dan menghukumi sanad hadits ini adalah bagus. Para ulama ushul fiqh menjadikan hadits ini sebagai dasar bagi sumber hukum Islam setelah al-Qur’an dan Sunnah, di mana apabila suatu hal yang tidak terdapat secara jelas dalam al-Qur’an dan Sunnah maka dilakukan ijtihad.
Takhrij Hadits
Hadits riwayat imam at-Tirmidzi hadits no. 1249 tersebut juga diriwayatkan dalam kitab hadits lain sebagai berikut:
1.    Abu Dawud, bab al-Aqdhiyyah no. 3119
2.    Ad-Darimi, bab al-Muqaddimah no. 168
3.    Ahmad, Musnad al-Anshar no. 21049
4.    Ahmad, Musnad al-Anshar no. 21000
5.    Ahmad, Musnad al-Anshar no. 21084
6.    Baihaqi, bab Qadha’ no. 20126
Kesimpulan dari Tulisan diatas
Manhaj adalah Jalan terbuka yang sudah dicarikan sumber dari alquran dan sunnah lalu menggunakan akal yang masih berpegang teguh pada akidah islamiyah.




[i] Lihat: Sahih Bukhari. 1/46 Fathul Bari (Kitab al-Iman). Diriwayatkan oleh Al-Lalakaii hlm. 66. At-Tabari 6/271. Lihat Ibn Kathir. 3/120. Lihat: Manhaj Ahli Sunnah wal-Jamaah, 1/50. Khalid bin Abdullatif.
[ii] Lihat: At-Tabari, 6/609.

0 komentar:

Posting Komentar

DUKUNG PENDIRIAN MARKAS YGNI BANYUMAS-PROGRESS REPORT: DANA TERKUMPUL 25,6 JUTA DARI 350 JUTA-SELURUH DANA DARI BP_MAKMUR

Logo Baru YGNI Banyumas

Logo Baru YGNI Banyumas
Perubahan Logo Baru YGNI Banyumas