Jenis-jenis Pondok Pesantren
Diambil dari
Tesis: Peran Pesantren dalam Membentuk Karakter Pemuda[1]
Jenis-jenis pondok pesantren ada empat bagian yaitu: a)
pondok pesantren dilihat dari sarana dan prasarana, b) pondok pesantren dilihat
dari ilmu yang diajarka, c) pondok pesantren dilihat dari jumlah santri, dan d)
pondok pesantren dilihat dari bidang pengetahuan. Keempat jenis pondok
pesantren itu dijelaskan sebagai berikut: a). Pondok pesantren dilihat dari
sarana dan prasarana.
Pondok pesantren dilihat dari sarana dan prasarana merupakan
jenis pondok pesantren yang menggambarkan bahwa secara umum pondok pesantren
memiliki sarana dan prasarana antara lain; a. tempat tinggal kiai, b. tempat
tinggal santri, c. tempat belajar bernama, d. tempat ibadah, e. tempat memasak
(dapur) santri, dan lain. Kelengkapan sarana dan prasarana pondok pesantren
yang satu dengan yang lain bisa jadi berbeda.
I.
Pondok pesantren
dilihat dari sarana prasarana memiliki beberapa variasi bentuk atau model yang
secara garis besar dikelompokkan ada tiga tipe, yaitu:
A. Pesantren
tipe A, memiliki ciri-ciri:
1. Para
santri belajar dan menetap di pesantren
2. Kurikulum
tidak tertulis secara ekspilisit, tetapi berupa hidden kurikulum (kurikulum
tersembunyi yang ada pada benak kiai)
3. Pola
pembelajaran menggunakan pembelajaran asli milik pesantren (sorogan, bandongan
dan lainnya)
4. Tidak
menyelenggarakan pendidikan dengan system madrasah.
B. Pesantren
tipe B, memiliki ciri-ciri:
1. Para
santri tinggal dalam pondok asrama
2. Pemanduan
antara pola pembelajaran asli pesantren dengan sistem madrasah/ sistem sekolah.
3. terdapat
kurikulum yang jelas.
4. memiliki
tempat khsus yang berfungsi sebagai sekolah/madrasah
C. Pesantren
tipe C, memiliki ciri-ciri:
1. Pesantren
hanya semata-mata tempat tinggal bagi para santri
2. Para
santri belajar dimadrasah atau sekolah yang letaknya diluar bukan milik
pesantren.
3. Waktu
belajar di pesantren biasanya malam atau siang hari pada saat santri tidak
belajar di sekolah/madrasah (ketika mereka berada di pondok/asrama).
4.
Pada umumnya tidak
terprogram dalam kurikulum yang jelas dan baku.
Apapun bentuk dan tipenya, sebuah
institusi dapat disebut sebgai Pondok Pesantren apabila memiliki sekurang-kurangnya
tiga unsur pokok, yaitu: (1) adanya kiai yang memberikan pengajaran, (2) para santri
yang belajar dan tinggal di pondok, dan (3) adanya masjid sebagai tempat ibadah
dan tempat mengaji.
II.
Pondok pesantren
dilihat dari ilmu yang diajarkan.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan pesantren yang begitu
pesat, maka pesantren diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu, a. Pesantren
Tradisional (salafiyah) b. Pesantren Modern (khalifiyah) dan c. Pesantren
Komprehensuf sebagai berikut ini.
A. Pesantren
tradisional (Salafiyah)
Pesantren tradisional (salaifiyah) yaitu pesantren yang
masih tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab
yang ditulis oleh ulama abad ke 15 M dengan menggunakan bahsa Arab. pola
pengajarannya dengan menggunakan sistem “halaqah”, artinya diskusi untuk
memahami isi kitab bukan untuk mempertanyakan kumungkinan benar salahnya yang
diajarkan oleh kitab, tetapi untuk memahami apa maksud yang diajarkan oleh
kitab. Santri yakin bahwa kiai tidak akan mengajarkan hal-hal yang salah, dan
mereka yakin bahwa isi kitab yang di pelajai benar (Mastuhu, 1994)
Kurikulumnya tergantung sepenuhnya kepada para kiai
pengasuhn pondoknya. Santri ada yang menetap didalam pondok (santri mukim, dan santri
yang tidak menetap di dalam pondok (santri kalong). Sedangkan sistem madrasah
(schooling) diterapkan hanya untuk memudahkan sistem soorogan yang dipakai
dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pelajaran umum.
(Dhofier, 1994) Disamping sistem sorogan juga menerapkan sistem bandongan. (W.
Bakhtiar, 1990). Contoh dari pesantren salaf antara lain adalah Pesantren
Lirboyo dan Pesantren Ploso di Kediri, Pesantren Tremas si Pacitan, Pesatren Maslahul
Huda di Pati, Pesantren An-Nur di Sewon Bantul dab Pesantren Mukhataj di Mojo
tengah Wonosobo. (Dhofier, 1994)
B. Pesantren
Modern (Khalafiyah)
Pesantren Modern (Khalafiyah) yaitu pondok pesantren yang berusaha
mengintegrasikan secara penuh sistem klasikal dan sekolah kedalam pondok
pesantren. Pengajian kitab-kitab klasik tidak lagi menonjol, bahkan ada yang
hanya sekedar pelengkap, tetapi berubah menjadi mata pelajaran atau bidang
studi.
Perkembangan ini sangat menarik untuk diamati sebab hal ini
akan mengetahui keseluruhan sistem tradisi pesantren, baik system kemasyarakatan,
agama, dan pandangan hidup. Homogenetis kultural dan keagamaan akan semakin menurun
dengan keanekaragaman dan kompleksitas perkembangan masyarakat. Indonesia modern.
Namun demikian hal yang lebih menarik lagi adalah kelihatannya para kiai telah siap
menghadapi perkembangan jaman. (Dhofier, 1994)
Meskipun demikian kurikulum Pesantren Modern (khilafiyah) memasukkan
pengetahuan umum di pondok pesantren, akan tetapi tetap dikaitkan dengan ajaran
agama. Sebagai contoh ilmu sosial dan politik, pelajaran ini selalu dikaitkan
dengan ajaran agama.
C. Pondok
Pesantern Komprehensif
Pondok pesantern komprehensif yaitu pondok pesantren yang menggabungkan
sistem pendidikan dan pengajaran antara yang tradisional dan yang modern.
Artinya di dalamnya diterapkan pendidikan dan pengajaran kitab kuning dengan
metode sorogan, bandongan dan wetonan, namun secara reguler sistem persekolahan
terus dikembangkan.
Lebih jauh daripada itu pendidikan
masyarakatpun menjadi garapannya, kebesaran pesantren dengan akan terwujud
bersamaan dengan meningkat-nya kapasitas pengelola pesantren dan jangkauan programnya
di masyarakat. Karakter pesantren yang demikian inilah yang dapat dipakai untuk
memahami watak pesantren sebgai lembaga penberdayaan masyarakat. (M.D. Nafi‟.
2007)
III.
Pondok Pesantren
dilihat dari jumlah santrinya.
Pondok pesantren dilihat dari jumlah santrinya merupakan
jenis pondok pesantren yang mengganbarkan termasuk pondok pesantren besar,
pondok pesantren menegah, dan pondok pesantren kecil. Hal ini sebagaimana yang
dikemukakan Dhofier bahwa pesantren dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Pondok
pesantren yang memiliki jumlah santri lebih besar dari 2000 orang termasuk
pondok pesantren besar. Contoh dari pondok pesantren ini adalah Lirboyo, dan
Ploso di Kediri, Gontor Ponorogo, Tebuireng, Denayer Jombang, As-Syafiyah
Jakarta dan sebgainya. Pondok jenis ini biasanya berskala nasional. Bahkan
pondok modern Gontor Ponorogo mempunyai santri yang berasal dari luar negeri seperti
Malaysia, Singapura, dan Brunai.
2. Pondok
pesantren yang memiliki jumlah santri anatara 1000 sampai 2000 orang termasuk
pondok pesantren menegah.Contoh dari pondok pesantren ini adalah Maslakul Huda Kajen-Pati.
Pondok pesantren ini biasanya regional.
3.
Pondok pesantren yang
memiliki santri kurang dari 1000 orang termasuk pesantren kecil, Contoh pondok
pesantren jenis ini adalah Tegalsari (salatiga), Kencong dan Jampes di Kediri.
Pondok pesantren ini biasanya berskala lokal pondok. (Dhofier, 1994)
IV.
Pondok Pesantren
dilihat dari bidang pengetahuan.
Pondok pesantren dilihat dari bidang pengetahuan merupakan
jenis pondok pesantren yang menggambarkan kajian pengetahuan yang ada pada
pesantren tersebut dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis pesantren tersebut
adalahh (1) Pondok pesantren tasawuf: jenis pesantren ini pada umumnya
mengajarkan pada santriyan untuk selalu menghambakan diri kepada Allah sang
pencipta, dan banyak bermunajat kepada-Nya. Contoh pondok PETA Tulungagung,
pondok Bambu Runcing Parakan, (2) Pondok pesantren fiqh: jenis pesantren ini
pada umumnya lebih menekankan kepada santri untuk menguasai ilmu fiqh atau
hukum Islam, sehingga diharapkan santri lulusanya dapat menyelesaikan permasalahan
hidup berdasarkan hukum Islam. Contohnya pondok pesantren Lagitan Tuban, (3)
Pondok pesantren alat: jenis pesaantren ini pada umumnya lebih mengutamakan
pengajaran tentang gramatika bahasa Arab dan pengetahuan filologis dan
etimologis, dengan pelajaran utama Nahwu dan Syaoraf (E.S. Nadji, 1985)
[1]
Muh. Ramli, 2015. Peran Pesantren Dalam Membentuk Karakter Pemuda.Tesis.
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusTshirt Dakwah Online
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Buktikan Cintamu dengan Menikah