Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan, sekaligus pusat penyebaran agama.Dalam sejarah mencatatkan, bahwa pesantren yang berkembang di Indonesia ini merupakan kerangka sistem pendidikan Islam pertama di daerah Jawa dan Madura.Pada awalnya sistem pendidikan Islam ini dikembangkan oleh Walisongo yang memiliki misi dakwah untuk menyebarkan Islam di bumi nusantara ini.
Kata pondok pesantren merupakan pengabungan dari dua kata pondok dan pesantren. ”Pondok” dalam kamus bahasa Indonesia berarti tempat penginapan, tempat untuk tinggal (sementara) dan bahkan bisa diartikan sebagai asrama. Sedangkan kata ”pesantren” berasal dan kata santri dengan awalan pe- dan akhiran -an, yang berarti tempat para santri untuk mengaji.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat akan keilmuan yang terpadu antara (pengetahuan agama dan umum). Maka, sekarang banyak berkembang pesantren-pesantren yang memodernisasikan sistem pendidikannya.Sebenarnya modernisasi di dunia pendidikan Islam ini sudah lama dijalankan.Pada awalnya, sebelum di Indonesia banyak dikembangkan sistem modernisasi pendidikan Islam, sistem ini sudah dikembangkan lebih dahulu di belahan dunia timur tengah, seperti Turki dan Mesir.
Di Turki misalnya, Lembaga pendidikan tradisional Islam disana pada umumnya secara sederhana biasanya terdiri dan tiga jenis, yakni; madrasah, kuttab, dan masjid.Sampai paruh abad 19, ketiga lembaga pendidikan tradisional Islam ini relatif mampu bertahan.Tetapi sejak perempatan terakhir abad ke-19, gelombang pembaharuan dan modernisasi yang semakin kencang telah menimbulkan perubahan-perubahan yang tidak bisa dimundurkan lagi dalam eksistensi lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Pembangunan dan modernisasi pendidikan Islam tidak diragukan lagi, bermula di Turki menjelang pertengahan abad 19 sebelum akhirnya menyebar hampir ke seluruh wilayah kekuasaan Turki Usmani di Timur Tengah.
Sedangkan di Indonesia sendiri pembaharuan (modernisasi) sistem pendidikan Islam baru terpikirkan bermula ketika Kongres Umat Islam di Surabaya (1926). Kongres tersebut memutuskan untuk mengirim wakilnya pada pertemuan Umat Islam di Mekah. Akan tetapi utusan yang dikirim harus mampu bahasa Arab dan Inggris.Namun ternyata untuk mendapatkannya mengalami kesusahan. Akhirnya dalam kongres tersebut menyepakati untuk mengirim tokoh Serikat Islam (SI) H. Omar Said Cokroaminoto yang cakap berbahasa Inggris, dan KH Mas Mansyur dari Muhammadiyah yang mumpuni bahasa Arab.
Berawal dari keprihatinan tersebut, maka pada waktu itu ada tiga bersaudara masing-masing KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fanani dan KH Imam Zarkasyi yang kemudian dikenal dengan istilah “Trimurti” mempunyai gagasan yang sangat mulia sekali. Gagasan tersebut, yakni untuk mendirikan lembaga pendidikan sebagai wahana untuk mencetak mubaligh-mubaligh yang berwawasan luas serta bisa menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris dan Arab.Oleh sebab itu, untuk mencapai cita-cata-nya yang luhur tersebut.Maka, pada tahun 1926 M berdirilah pondok pesantren modern Gontor di Jawa Timur.
Tujuan Pondok Pesantren Modern
Tujuan pendidikan pondok pesantren pada mulanya tidak dirumuskan secara jelas.Hal ini karena dapat dimaklumi, bahwa pondok pesantren sejak awal berdirinya tidak membutuhkan legalitas secara formal. Dalam bentuk yang sangat sederhana tujuan itu dapat dirumuskan secara garis besar bahwa pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berorientasi untuk mendidik para santrinya agar tafaqqauh fiddin (memegang teguh ajaran Islam). Di sisi lain, tujuan pendidikan pondok pesantren secara spesifik adalah disesuaikan dan diselaraskan dengan penguasaan para pemegang pondok pesantren tersebut dalam suatu konsentrasi ilmu tertentu. Dengan demikian akan muncul pondok pesantren yang lebih menfokuskan kepada satu konsentrasi ilmu saja, seperti ilmu Al-Qur’an (menghafalkan Al-Qur’an), maka pesantrennya terkenal dengan sebutan pesantren Al-Qur’an. Tetapi secara garis besar tujuan pendidikan pondok pesantren dapat dibagi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan tersebut dapat kita asumsikan sebagai berikut:
Tujuan Umum; Membentuk mubaligh-mubaligh Indonesia berjiwa Islam yang Pancasilais yang bertakwa, yang mampu baik rohaniyah maupun jasmaniah mengamalkan ajaran agama Islam bagi kepentingan kebahagiaan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa sertanegara Indonesia.
Tujuan Khusus; 1) Membina suasana hidup keagamaan dalam pondok pesantren sebaik mungkin, sehingga berkesan pada jiwa anak didiknya (santri).2) Memberikan pengertian keagamaan melalui pengajaran ilmu agama Islam. 3) Mengembangkan sikap beragama melalui praktek-praktek ibadah.4) Mewujudkan ukhuwah islamiyah dalam Pondok Pesantren dan sekitarnya. 5) Memberikan pendidikan keterampilan, civic dan kesehatan, olah raga kepada anak didik. 6) Mengusahakan terwujudnya segala fasilitas dalam PondokPesantren.
Sistem Pendidikan Terpadu
Memahami dan membahas tentang pendidikan Islam, apabila hanya berkutat pada persoalan fundasional filosofis akan menjadi sangat idealis. Sebab, kegiatan pendidikan sangat peduli terhadap persoalan-persoalan operasional.Sebenarnya, manusia hidup di dunia ini diperintah oleh Allah untuk mencari bekal hidup.Dan bekal hidup yang sesungguhnya adalah ilmu. Maka, Imam Syafi’i pernah berkata dalam sebuah kitab karangan beliau;
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Barangsiapa yang menghendaki dunia, makahendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki akherat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki dunia akherat, maka hendaknya dia berilmu.
Dari perkataan Imam Syai’i di atas sudah memberi kejelasan terhadap kita sebagai muslim. Bahwa hidup ini tiada artinya kalau kita tidak memiliki ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat.Oleh sebab itu, untuk bisa memadukan antara ilmu dunia dan akhirat. Maka, munculah gagasan Pendidikan Islam Terpadu, sebuah model pendidikan yang didesain dengan segala keterpaduan dari berbagai sisi dan aspek pendidikan yang meliputi visi, misi, kurikulum, pendidik, suasana pembelajaran dan lain sebagainya.
Yang dimaksud program terpadu adalah program yang memadukan antara pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual (fikriyah), emosional (ruhiyah) dan fisik (jasadiyah), dan antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Keterpaduan program pendidikan umum dan keagamaan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.Secara kuantitatif artinya program pendidikan umum dan program pendidikan keagamaan diberikan secara seimbang.Sedang secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum.Nilai-nilai agama harusnya diberikan porsi lebih besar agar bisa memberikan makna dan semangat terhadap program pendidikan umum.
Biasanya sekolah dengan sistem terpadu ini, banyak diselenggarakan di pondok pesantren modern. Sistem pendidikan terpadu memiliki peran yang strategis dalam membentuk, membangun, membina dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang berkarakter dan berkepribadian yang positif, memahami diri sendiri, terampil dan mampu berkerja sama dengan orang lain. Dan yang paling penting adalah generasi muda seperti santri-santri yang belajar tersebut merupakan aset bangsa. Mereka menjadi aset bangsa yang nantinya pasti akan berperan membangun negeri ini dengan penuh amanah. Sebab, mereka telah dibekali ilmu agama yang mumpuni.
Penutup
Dari uraian ringkas ini, dapat diambil kesimpulan, pandangan masyarakat selama ini yang menilai bahwa belajar di pesantren itu terkesan kumuh, terlalu tradisonal, terkesan kurang maju serta hidup di bangunan reot itu terasa pudar. Sebab, pesantren sekarang, terutama pesantren-pesantren modern sudah mampu menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung untuk belajar. Hal ini bertujuan agar output (alumni) yang dihasilkan dari pesantren modern, dapat mengaplikasikan keilmuannya yang didapat selama di pesantren,serta tepat sasaran.
Pesantren modern tidak hanya mengajarkan tentang ilmu akhirat saja.Akan tetapi, juga mengajarkan ilmu umum.keduanya disinergikan menadi sebuah sistem perpaduan. hasilnya, dirasa sangat tepat untuk dikembangkan. Sebab, ilmu agama ini lah yang sebenarnya akan memberi warna pola pikir seorang intelektual muslim. Ilmu yang berbasis dan berwawasan umum tanpa dilandasi dengan ilmu agama itu bagaikan laut yang luas tanpa air. Jadi tidak ada manfaatnya. Sedangkan jikalau menitikeratkan hanya mempelajari ilmu dunia saja, terbatas pada dunia saja yang akan didapatkan. konskuensinya, akan sengsara di akhirat.
Pendidikan yang diintegrasikan antara pengetahuan agama dan umum, secara prinsip telah diterapkan dalam sistem pendidikan pondok modern. Pendidikan ini telah tercakup dalam sistem formal kurikulum maupun proses pembelajaran sehari-hari. Dengan sistem yang ada ini, pondok pesantren modern dapat megembangkannya lebih lanjut lagi agar lebih banyak mencetak kader pemimpin ummat yang berakhlaqul kariamah di dunia ini. Amin
Kamis, 22 Januari 2015
Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Integratif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar