Sabtu, 31 Januari 2015

Kanjeng Sunan Simbahwuri Gurungaji Ponpes Shidiqiin Wara`

Istilah Kanjeng Sunan biasanya digunakan untuk penyebutan para wali atau orang orang-orang yang benar-benar berdakwah dengan metode mereka sendiri dalam mendekati umat. istilah kanjeng biasanya juga dipakai untuk sebutan para raja atau oran-orang pembesar keraton jaman dahulu.

Sedangkan istilah sunan diambil dari alquran yang artinya jalan ( jalan yang ditempuh). jalan seseorang baik yang akan ditempuh mauun yang sudah ditempuh pasti berbeda-beda baik itu jalan hidup, jalan keluar atau bahkan jalanan. Dalam mengartikan Sunan, kita disuruh mengambil jalan dari jalan-jalan Allah yang ada yang diridhoi allah.

Sehubungan sebutan Kanjeng Sunan Simbah Wuri sebagai gurungaji karena ketika Simbah Wuri atau Raras Wuri dalam berdakwah mempunyai metode tersendiri baik itu terhadap anak-anak seusia PAUD, sekolah dasar, SMP, SMU/SMK atau pemuda selalu berbeda-beda. Simbah wuri memiliki metode khusus atau jalan khusus sehingga hasil juga berebda dalam pembelajaran yang rata-rata dari metode tersebut berhasil.
Istilah Kanjeng Sunan diberikan oleh santri kepada Simbah Wuri sebagai bentuk  penghormatan kepada SImbah Wuri.

Istilah kata Kanjeng diterangkan kepada santri dan pemuda Pakarti dalam kajian-kajian dilakukannya. begitu pula jalan yang mau ditempuh dalam kajian-kajian sering mengambil metode tersendiri, sebagai santrinya tentu tahu bahwa orang yang mengajarkan sesuatu dengan cara berbeda maka orang tersebut berhak disebut Sunan ( jalan ) berbeda.

Istilah Kanjeng Sunan Simbah Wuri Guru Ngaji Ponpes Shidiqiin Wara` karena dia sebagai pendiri Pondok Pesantren Shidiqiin Wara` yang sekarang dalam persiapan diubah ke Ponpes Alrukiyah sebagai bentuk kompromi dengan keluarga besar Kyai Muhammad Syecahan.Dari santri persiapan untuk dijadikan kader dakwah sekitar 65 remaja terus dipilih menjadi 25 remaja namun hampir menjadi kader diharapkan hanya 5 pemuda. Bagi pondok hal ini sudah sangat mencukupi untuk dijadikan kader yang siap untuk turun dalam berbagai dakwah menurut keahlian dan cara mereka tersendiri.

Istilah Kanjeng Sunan diberikan oleh orang lain atau santri sebagai bentuk penghormnatan kepada Simbah Wuri karena dengan ikhlas membela Islam dan berdakwah walau dalam keadaan apapun. Jadi bukan karena Simbah Wuri ingin dianggap sebagai wali tetapi karena dia sebagai guru ngaji yang mempunyai cara berbeda dalam penyampaian dakwah sehingga banyak orang yang memusuhinya karena mereka tidak mengerti.
(SUNAN jamak dari SUNAH yang artinya jalan) Sunan disini dimaksudkan Simbah WUri memiliki berbagai cara terseniri yang berbeda dengan yang lainnya dalam berdakwah dan mengajar santri.

Dakwah utama yang disampaikan adalah menguatkan keyakinan agamanya (aqidah) perubahan akhlaq dengan dalil-dalil qoth`i dan nalar serta mewajibkan penggunaan akal sebagai pemakmur bumi. sehingga santri dituntut untuk menggunakan akal sebesar-besarnya dengan bersandar pada dalil Naqal.

Perjuangan simbah dalam berdakwah lewat pondook pesantren Shidiqiin Wara` banyak mendapat tantanga dan hambatan dari lingkungan, tantangan dan hambatan tersebut datang secara pribadi-pribadi bahkan sudah diskenario oleh beberapa kelompok. Alhamdulillah dengan seiringnya waktu apa yang mereka datangkan berupa madharat terhadap diri sim,bah wuri, keluarga dan dakwahnya tidak berpengaruh kecuali sedikit, Itu semua karena rasa tawakal `alallaoh yang sangat tinggi. Sehingga dia berkeyakinan tidak akan hancur walau diserang dengan berbagai cara dan berbagai kelompok.

Dari ajaran Kyai Muhammad yaitu disuruh dan diajarkan memohon keadilan dan pembuktian kebenaran atas perlakuan orang yang memusuhi dakwah simbah wuri, maka hampir semua terkabul dan terbukti ajaran kyai Muhammad Syechan. Dan Simbah wuri yang sudah diajari ilmu tersebut, maka santri Simbah wuri yang sudah mengenalnya maka sangat takut untuk melukai perasaan simbah wuri, Karena para santri tersbut sudah paham akan terkena bala dunia dan akhirat.

Saat ini mulai terbukti bekas santri-santrinya yang dimanfaatkan dan dijadikan untuk melawannya, mereka mengalami kehancuran sendiri moralnya. Baik itu yang laki-laki maupun perempuan. baru berumur remaja sudah sangat rusak moralnya . Itu akibat dari mereka dijadikan alat untuk menghancurkan dakwah simbah wuri. Allohumaghfirlahum waghfirlii

0 komentar:

Posting Komentar

DUKUNG PENDIRIAN MARKAS YGNI BANYUMAS-PROGRESS REPORT: DANA TERKUMPUL 25,6 JUTA DARI 350 JUTA-SELURUH DANA DARI BP_MAKMUR

Logo Baru YGNI Banyumas

Logo Baru YGNI Banyumas
Perubahan Logo Baru YGNI Banyumas