PP. Shidiqiin Wara` Tantangan Dakwah PP Shidiqiin Wara` Beberapa Generasi
Keberadaan Ponpes Shidiqiin Wara` Purwojati selalu mengalami pasang surut. Ponpes telah melakukan kegiatan dakwah sejak tahun 1930-an (periode pertama) yang dikelola oleh Kyai Hasan Marta (Sanmarta).
Setelah itu ponpes diteruskan oleh menantunya yaitu Kyai Muhammad Syechan sampai tahun 1980-an (Periode kedua) lalu dibagi menjadi dua kelompok. yaitu kelompok muda dan anak dikelola oleh KH. Suharto dan untuk golongan tua dan kajian tasawuf dikelola oleh Kyai Muhammad Syechan sendiri.
Hal berjalan selama kurang lebih 10 tahun. Lalu diserahkan semua pengelolaan dakwah di pesantren. Sehingga mulai awal tahun 1990 dikelola oleh KH.Suharto, AMd. (Periode ketiga)
Pesantren pada awal berdiri bernama pesantren Amart hal ini disesuaikan dengan nama pendirinya,lalu diubah sejab berganti kepengelolaan oleh Kyai Muhammad Syechan menjadi Anaqsabandi Shidiqiin. Setelah itu diubah menjdai Wakafiyah Al-Hidayah dan diganti lagi sejak tahun 2005 oleh Raras Wuri, SPdI, MPdI. (Periode keempat) menjadi nama PP> Shidiqiin Wara`.
Penamaan Shidiqiin itu mengambil makna agar santri-santri menjadi orang benar dan pembela kebenaran dan keadilan serta berhati-hati dalam berbicara, berbuat dan bergaul. Metode dakwah pesantren dengan dilakukan melalui apa saja, siapa saja dan bagaimana saja caranya asal tujuan pengembngan dakwah sambil adanya evaluasi dalam strategi dan metode dakwah tersebut.
Melalui pengelolaan Raras Wuri, Pesantren membuat dan melakukan berbagai kegiatan dan bentuk organisasi untukmempermudah dakwah dan metode dakwah agar masyarakat tidak jenuh termasuk penguasaan di dunia maya (internet).Sebagaimana diketahui bahwa dakwah PPSWA melalui dunia maya sangat dikenal masyarakat dimaksudkan untuk memberikan langsung pendidikan kepada msyarakat, juga sebagai sarana untuk klarifikasi kepada msyarakat yang selama ini terkena fitnah dan propaganda buruk disamping itu untuk membangkitkan kepedulian masyarakat akan pentingnya keberadaan pesantren sebagai benteng moral dan tindak anarkisme, separatisme dan terorisme.
Berbagaia organisasi yang dikelola maupun dibidani oleh pesantren juga oleh Yayasan Guru Ngaji Indonesia antara lain FKGNI, Pemuda Pakarti, Majelis Pager Bangsa, Klinik aternatif Karomah Maunah, Berbagai Madin dan TPQ serta Majelis Taklim khusunya bernama Shidiqiin Wara`, Kelompok tani, PKBM, TBM Media Cerdik, Kelompok Band, seni dan olah raga serta lain-lainnya (KBO SPORT, Tempur, . Semua kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pesantren yang berdiri puluhan tahun mengabdi kepada bangsa dan negara NKRI berdasarkan moral pancasila dan UUD45
Dari periode pertama sampai keempat ini pesantren memiliki berbagai kekuatan, kelemahan kesempatan, dan tantangan/rintangan. dari keempat hal tersebut faktor yang terbesar adalah tantangan. Tantangan yang dimaksud disini adalah keberadaan pesatren selalu dimusuhi oleh orang-orang yang tidak senang dakwah dari pesantren tersebut. Sampai saat ini juga demikian, dengan memakai organisasi kelompok-kelompok tersebut memberikan propaganda bahkan sampai fitnah untuk tidak belajar di pesantren Shidiqiin Wara`.
Namun demikian kami pengurus akan tetap berikhtiyar dan berusaha untuk selalu istiqomah dalam berdakwah memakai manhaj tersendiri yang sudah dilaksankan dari jaman sebelum kemerdekaan Indonesia. Sehingga kami sudah banyak berjuang untuk pembangunan dan pendidikan khususnya diwilayah kami.
Pendiri NU-KH. Hasyim Asy`ari dalam PPSWA YGNI Purwojati Banyumas |
Setelah itu ponpes diteruskan oleh menantunya yaitu Kyai Muhammad Syechan sampai tahun 1980-an (Periode kedua) lalu dibagi menjadi dua kelompok. yaitu kelompok muda dan anak dikelola oleh KH. Suharto dan untuk golongan tua dan kajian tasawuf dikelola oleh Kyai Muhammad Syechan sendiri.
Hal berjalan selama kurang lebih 10 tahun. Lalu diserahkan semua pengelolaan dakwah di pesantren. Sehingga mulai awal tahun 1990 dikelola oleh KH.Suharto, AMd. (Periode ketiga)
Pesantren pada awal berdiri bernama pesantren Amart hal ini disesuaikan dengan nama pendirinya,lalu diubah sejab berganti kepengelolaan oleh Kyai Muhammad Syechan menjadi Anaqsabandi Shidiqiin. Setelah itu diubah menjdai Wakafiyah Al-Hidayah dan diganti lagi sejak tahun 2005 oleh Raras Wuri, SPdI, MPdI. (Periode keempat) menjadi nama PP> Shidiqiin Wara`.
Penamaan Shidiqiin itu mengambil makna agar santri-santri menjadi orang benar dan pembela kebenaran dan keadilan serta berhati-hati dalam berbicara, berbuat dan bergaul. Metode dakwah pesantren dengan dilakukan melalui apa saja, siapa saja dan bagaimana saja caranya asal tujuan pengembngan dakwah sambil adanya evaluasi dalam strategi dan metode dakwah tersebut.
Melalui pengelolaan Raras Wuri, Pesantren membuat dan melakukan berbagai kegiatan dan bentuk organisasi untukmempermudah dakwah dan metode dakwah agar masyarakat tidak jenuh termasuk penguasaan di dunia maya (internet).Sebagaimana diketahui bahwa dakwah PPSWA melalui dunia maya sangat dikenal masyarakat dimaksudkan untuk memberikan langsung pendidikan kepada msyarakat, juga sebagai sarana untuk klarifikasi kepada msyarakat yang selama ini terkena fitnah dan propaganda buruk disamping itu untuk membangkitkan kepedulian masyarakat akan pentingnya keberadaan pesantren sebagai benteng moral dan tindak anarkisme, separatisme dan terorisme.
Berbagaia organisasi yang dikelola maupun dibidani oleh pesantren juga oleh Yayasan Guru Ngaji Indonesia antara lain FKGNI, Pemuda Pakarti, Majelis Pager Bangsa, Klinik aternatif Karomah Maunah, Berbagai Madin dan TPQ serta Majelis Taklim khusunya bernama Shidiqiin Wara`, Kelompok tani, PKBM, TBM Media Cerdik, Kelompok Band, seni dan olah raga serta lain-lainnya (KBO SPORT, Tempur, . Semua kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pesantren yang berdiri puluhan tahun mengabdi kepada bangsa dan negara NKRI berdasarkan moral pancasila dan UUD45
Dari periode pertama sampai keempat ini pesantren memiliki berbagai kekuatan, kelemahan kesempatan, dan tantangan/rintangan. dari keempat hal tersebut faktor yang terbesar adalah tantangan. Tantangan yang dimaksud disini adalah keberadaan pesatren selalu dimusuhi oleh orang-orang yang tidak senang dakwah dari pesantren tersebut. Sampai saat ini juga demikian, dengan memakai organisasi kelompok-kelompok tersebut memberikan propaganda bahkan sampai fitnah untuk tidak belajar di pesantren Shidiqiin Wara`.
Namun demikian kami pengurus akan tetap berikhtiyar dan berusaha untuk selalu istiqomah dalam berdakwah memakai manhaj tersendiri yang sudah dilaksankan dari jaman sebelum kemerdekaan Indonesia. Sehingga kami sudah banyak berjuang untuk pembangunan dan pendidikan khususnya diwilayah kami.
0 komentar:
Posting Komentar